Natal merupakan hari raya bagi umat Kristen yang diperingati setiap tahunnya pada tanggal 25 Desember, untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Natal dirayakan dalam ibadah malam pada tanggal 24 Desember dan ibadah pagi tanggal 25 Desember.
Dilansir dari id.wikipedia.org, kata “natal” diserap dari bahasa Portugis, yaitu natal, yang diturunkan dari ungkapan bahasa Latin Dies Natalis (Hari Lahir) yang merupakan bentukan kata kerja nāscor (nāsceris, nāscī, nātus sum). Kata tersebut juga dipakai dalam bahasa-bahasa Roman lainnya, seperti natale (Italia), dan nadal (Katala). Kata nadal dalam bahasa Spanyol mulai usang dan secara bertahap kata navidad mulai sering dipakai untuk merujuk hari natal dengan ucapan khas yang mendunia yaitu “Feliz Navidad”.
Natal di Indonesia memiliki keunikan tersendiri karena perpaduan antara tradisi Kristiani dengan kekayaan budaya lokal. Jika di negara-negara Barat Natal identik dengan salju dan rusa kutub, di Indonesia perayaan Natal diwarnai dengan kehangatan tropis dan berbagai tradisi khas Nusantara.
Salah satunya seperti tradisi di NTT yang kerap disebut dengan Meriam Bambu, dimana ada suara ledakan meriam bambu yang digunakan sebagai bagian dari Perayaan Natal. Di Sulawesi Utara, masyarakat akan melakukan tradisi Kunci Taon, dimana tradisi ini melibatkan do’a bersama dan permohonan berkat untuk tahun yang akan datang.
Pada perayaan Natal, setiap umat kristani akan melakukan yang terbaik dalam persiapan perayaannya. Selain mempersiapkan kado atau hadiah, umat kristani akan menyiapkan berbagai kue lezat yang akan disantap pada hari spesial tersebut bersama keluarga.
Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa kue yang sangat identik dengan perayaan Natal? Berikut adalah kue-kue spesial dalam perayaan Natal.
- Gingerbread Cookies
Gingerbread Cookies atau Kue Jahe telah menjadi simbol Natal yang tidak akan terbantahkan diberbagai belahan dunia. Aroma rempah yang hangat dan rasa manisnya yang khas selalu berhasil menciptakan suasana Natal yang meriah.
Kaitan Kue Jahe dengan perayaan Natal ada beberapa faktor seperti, Natal yang dirayakan saat musim dingin sehingga Kue Jahe cocok untuk menghangatkan tubuh. Lalu, adanya negara-negara di Nordik, Eropa yang membuat dan menghias jahe telah menjadi tradisi turun-temurun. Rumah-rumah dengan Kue Jahe yang indah ini menjadi dekorasi Natal yang populer. Hingga, adanya cerita dongeng Hansel dan Gretel yang menceritakan tentang dua anak yang tersesat di hutan dan menemukan rumah terbuat dari Kue Jahe.
Kue Jahe atau Gingerbread ini memiliki bentuk yang kreatif, mulai dari Pohon Natal, Bintang, ataupun Hewan.
- Yule Log
Yule Log merupakan kue spesial Natal yang dapat membawa Anda kembali ke masa lalu. Kue yang berasal dari Perancis ini kerap disebut dengan bûche de Noël, dengan bentuk yang menyerupai batang kayu bakar, hal ini menjadi simbol dari tradisi kuno yang dirayakan oleh masyarakat Eropa
Bentuknya yang menyerupai kayu bakar melambangkan pergantian musim dingin ke musim semi, sehingga kue ini menjadi representasi dari harapan akan masa depan yang lebih cerah. Meskipun berasal dari Eropa, kue ini cukup populer di seluruh dunia hingga saat ini. Setiap negara memiliki variasi dan kreasi yang berbeda, tetapi masih mempertahankan bentuk dan makna aslinya.
Di Indonesia, Kue Yule Log ini memiliki 3 berbagai varian rasa seperti, cokelat, buah, dan perpaduan antara durian-pandan-dan kopi.
- Putri Salju
Kue Putri Salju menjadi primadona saat perayaan Natal. Bentuknya yang unik menyerupai Bulan Sabit atau Bulan Purnama ini mengingatkan pada indahnya malam Natal. Rasa yang manis dan adanya gula halus diatas kue ini yang melambangkan kesucian dan kemurnian, kue ini cocok untuk dinikmati saat berkumpul bersama keluarga.
Dengan pembuatan yang mudah, banyak orang akan menjadikan kue ini sebagai hadiah atau suguhan saat Natal.
Saat ini, terdapat berbagai variasi Kue Putri Salju. Mulai dari Kue Putri Salju dengan topping keju, cokelat, kacang, bahkan cornflakes.
- Kastengel
Kue Kastengel merupakan kue warisan dari Belanda, dengan bentuknya yang khas dan rasa gurihnya, kue ini memiliki akar sejarah yang cukup panjang.
Nama “kastengel” sendiri berasal dari bahasa Belanda, yaitu “kaasstengels” yang secara harfiah berarti “kue keju batang”. Pada Masa Kolonial, kue ini diperkenalkan oleh orang Belanda saat menjajah Indonesia. Pada masa itu, kastengel dianggap sebagai kue yang mewah dan hanya dinikmati oleh kalangan atas. Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat Indonesia mulai mengadaptasi resep kastengel dan membuatnya menjadi lebih sesuai dengan selera lokal. Bahan-bahan yang digunakan pun disesuaikan dengan bahan yang mudah ditemukan di Indonesia.
Saat ini, Kastengel sudah menjadi kue yang sangat populer dan mudah ditemukan di berbagai toko kue. Bahkan, banyak orang yang membuat kastengel sendiri di rumah untuk dijadikan hadiah atau suguhan saat hari raya. Dengan rasa yang gurih khas keju, banyak orang selalu ketagihan dalam menyantap makanan ini.
- Kue Nastar
Nama “nastar” berasal dari bahasa Belanda, “ananas taart” yang artinya tart nanas. Secara harfiah, nastar adalah kue yang berisi selai nanas. Kue dengan bentuk yang bulat ini melambangkan kesempurnaan dan keutuhan, yang sesuai dengan makna perayaan Natal.
Di Belanda, kue-kue kering seperti nastar merupakan bagian penting dari perayaan Natal. Orang Belanda yang tinggal di Indonesia kemudian membawa tradisi ini dan memperkenalkannya kepada masyarakat lokal. Namun, seiring berjalannya waktu, kue nastar tidak hanya dinikmati saat Natal, tetapi juga menjadi bagian dari perayaan Lebaran yang merupakan Hari Raya umat muslim. Hal ini menunjukkan fleksibilitas dan kemampuan adaptasi budaya kuliner Indonesia.
Kue nastar, meskipun memiliki akar sejarah di Belanda, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner Indonesia. Kepopulerannya pada perayaan Natal dan Lebaran menunjukkan betapa fleksibel dan kaya akan makna sebuah makanan.