Sambut momen Paskah penuh warna bersama keluarga di Savana Hotel & Convention Malang. Mari ajak si kecil untuk bergabung dalam acara spesial bertema Eggciting Easter, yang akan digelar pada 19 April 2025.
Dengan HTM hanya Rp 50.000, anak-anak usia 3–5 tahun bisa menikmati serangkaian aktivitas seru yang dirancang untuk membangkitkan kreativitas dan keceriaan mereka. Mulai dari Egg Hunt yang menegangkan, Egg Decorating yang penuh warna, Egg Coloring yang kreatif, hingga berbagai permainan seru di area Fun Outdoor yang aman dan nyaman. Tak hanya itu, setiap peserta juga berkesempatan mengikuti berbagai games seru dengan hadiah menarik, dan pulang membawa Goodie Bag gratis sebagai kenang-kenangan manis dari hari penuh petualangan mereka.
Eggciting Easter bukan hanya tentang berburu telur, tetapi juga tentang menciptakan kenangan indah, membangun kreativitas, dan belajar sambil bermain di suasana hotel berbintang yang nyaman dan aman.
Jangan lewatkan kesempatan istimewa ini untuk memberikan pengalaman Paskah yang tak terlupakan bagi buah hati Anda. Untuk informasi dan pendaftaran, hubungi nomor 0889-9282-3114 (Adi Firmansyah)Top of FormBottom of Form.
Paskah adalah salah satu perayaan terpenting dalam tradisi Kristen, memperingati kebangkitan Yesus Kristus dari kematian pada hari ketiga setelah penyaliban-Nya. Peristiwa ini tidak hanya menjadi fondasi iman Kristen, tetapi juga membawa pesan universal tentang harapan, kemenangan atas penderitaan, dan kehidupan baru. Namun, untuk memahami betapa besarnya makna Paskah, kita perlu melihat kembali sejarahnya yang kaya dan penuh makna.
Sejarah Paskah berakar dari peristiwa-peristiwa yang terjadi lebih dari dua ribu tahun lalu di Yerusalem. Menurut catatan Perjanjian Baru dalam Alkitab, Yesus Kristus, yang diyakini sebagai Anak Allah, disalibkan atas tuduhan menghujat dan mengancam kekuasaan politik pada zamannya. Ia wafat pada hari yang kini diperingati sebagai Jumat Agung.
Namun kisah tidak berakhir di situ. Pada hari ketiga setelah kematian-Nya, yaitu pada hari Minggu, makam tempat Yesus dimakamkan ditemukan kosong. Penampakan Yesus yang hidup kepada para pengikut-Nya menjadi bukti bahwa Ia telah bangkit dari kematian, menggenapi nubuat tentang Mesias yang mengalahkan maut. Peristiwa inilah yang menjadi inti dari perayaan Paskah.
Menariknya, kata “Paskah” dalam bahasa Indonesia berasal dari kata Ibrani “Pesach” (atau “Passover” dalam bahasa Inggris), yaitu perayaan Yahudi yang memperingati pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Dalam konteks ini, Paskah Kristen dan Paskah Yahudi memiliki keterkaitan historis, karena perjamuan terakhir Yesus bersama murid-murid-Nya terjadi pada perayaan Pesach.
Dalam sejarah Gereja awal, Paskah mulai dirayakan secara terpisah dari Pesach Yahudi. Konsili Nicea pada tahun 325 M menetapkan bahwa Paskah akan dirayakan pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama pertama setelah ekuinoks musim semi, sehingga tanggal Paskah bisa berbeda-beda setiap tahunnya.
Paskah membawa makna yang dalam bagi umat Kristiani. Kebangkitan Yesus Kristus dipandang sebagai kemenangan atas dosa dan kematian, serta janji kehidupan kekal bagi semua yang percaya kepada-Nya. Paskah adalah bukti kasih Allah yang begitu besar kepada manusia, sehingga Ia rela mengorbankan Putra-Nya demi keselamatan dunia.
Secara pribadi, Paskah juga menjadi momen refleksi bagi banyak orang untuk memperbaharui iman, memperdalam pengertian akan kasih dan pengampunan, serta menguatkan harapan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Paskah bukan hanya tentang mengenang sebuah peristiwa sejarah, melainkan tentang merayakan kehidupan baru di dalam Kristus, menyalakan kembali semangat untuk hidup dalam kebaikan, kasih, dan pengharapan.
Paskah dirayakan dengan berbagai tradisi yang berbeda di seluruh dunia. Salah satu simbol paling dikenal adalah telur Paskah, yang melambangkan kehidupan baru dan kelahiran kembali. Telur-telur ini sering dihias berwarna-warni dan menjadi bagian dari permainan berburu telur Paskah, terutama di negara-negara Barat.
Kelinci Paskah juga menjadi ikon yang populer, melambangkan kesuburan dan kehidupan baru. Dalam banyak budaya, anak-anak menantikan hadiah dari kelinci Paskah, berupa telur cokelat atau permen.
Di Indonesia, Paskah dirayakan dengan khidmat melalui kebaktian di gereja, drama penyaliban dan kebangkitan Yesus, serta prosesi Jalan Salib yang menggambarkan perjalanan Yesus menuju penyaliban. Selain itu, banyak gereja mengadakan kegiatan sosial seperti pembagian sembako, kunjungan ke panti asuhan, dan kegiatan amal lainnya untuk menyebarkan semangat kasih Paskah.
Di beberapa daerah, terutama di Flores, Nusa Tenggara Timur, perayaan Paskah sangat meriah dengan tradisi unik seperti Semana Santa di Larantuka, di mana prosesi religius diadakan dengan penuh kekhusyukan dan dihadiri ribuan peziarah dari berbagai daerah.
Lebih dari sekadar perayaan tahunan, Paskah mengajarkan nilai-nilai yang relevan sepanjang hidup. Paskah mengingatkan bahwa penderitaan tidak pernah menjadi akhir dari segalanya. Selalu ada harapan dan kehidupan baru setelah masa-masa sulit. Kebangkitan Yesus menjadi undangan bagi setiap orang untuk bangkit dari kegagalan, memaafkan diri sendiri dan orang lain, serta melangkah maju dengan iman yang teguh.
Paskah juga menjadi seruan untuk menjalani hidup dengan kasih yang tulus, berbagi berkat kepada sesama, dan menjadi saksi dari harapan yang tidak pernah padam.